Buntu
“Ah…tulisanku mandeg lagi.”
Keluhku.
Apa yang harus aku lakukan
sekarang? Gumamku dalam hati.
Saat aku mulai menyentuh salah satu
tombol di keyboard laptop mulailah hati ini menolak. Pikiran
melayang-layang tiada arah.
Apa aku harus pindah posisi atau
pindah tempat atau…. Aku benar-benar buntu. Aku tidak tahu harus berbuat apa.
Kuputar otak untuk menembus imajinasi tetapi gagal.
Kucoba membaringkan tubuh di kasur
lantai tipis yang berada di sebelah meja kecil tempat laptopku. Kupejamkan mata
dan kucoba rasakan otot-otot kecil di kelopak mata tapi…. Ya Allah apa yang
harus kuperbuat. Tak ada kata-kata yang mau menghampiri untuk melanjutkan
tulisanku ini.
“Ah…” aku duduk dan kupandang sebuah
pintu yang ada diujung belakang rumahku.
Kucoba melangkah ke kamar mandi,
kubuka kran air dan wudhu. Kubasuh pelan-pelan telapak tanganku hingga kaki.
Kemudian kucoba kembali menuju laptop kecilku tergeletak di meja kecil depan
televisi. Kumatikan televisi itu dan kududuk tegak menghadap laptopku.
“Bismillah….” niat yang mulai
kubangkitkan kembali.
Kupejamkan mata dan kutarik napas
dalam-dalam. Kubuka mata dan kusentuh tombol spasi untuk menyalakan
layar laptop. Saat layar mulai menyala aku ketik kata demi kata hingga menjadi
kalimat-kalimat.
Namun…
Tiba-tiba baru sekitar 10 menit
tulisan itu berhenti. Pikiran melayang tak tahu kemana. Serasa aku sudah putus
asa dan kubuat tulisan ini berjudul Buntu.
#30DWC #30DWCJilid21 #Squad5 #Day7
#Pejuang30DWC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar